10/05/2008

Indahnya malam pertama

Aku dapat petikan yang diemailkan ini oleh kawanku semalam...aku ingatkan pasal ehem...ehem..berdasarkan tajuk "Indahnya indahnya malam pertama" ... tapi sangkaan ku meleset..ia membuatkan aku berfikir sejenak setelah membacanya.jadi kalian baca dan hayati lah petikan yang aku ingin kongsikan dibawah.

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang m
eninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan

Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita wak
tu itu

Setelah dimandika
n..,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang mema
kainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita

Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...


Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzik ir

Akad nikahnya bacaan talkin.....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langka
h kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi.....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....

10/04/2008

Senduk...

Senduk adalah alat yang digunakan untuk menyenduk sesuatu khususnya benda yang berkuah. Senduk juga dikenali sebagai sodek,sudip, cikok, pengaut dan pencedok. Senduk terbahagi kepada dua jenis iaitu digunakan untuk mengacau nasi yang sedang ditanak atau untuk menggoreng ikan.

Senduk biasanya diperbuat daripada kayu atau buluh dan berbentuk bujur seperti sudu, tetapi besar sedikit. Kayu yang dipilih, ditakik dan dibentuk sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Biasanya, kapak digunakan sebagai alat penakik dan pisau peraut untuk menipiskan bagi membentuk senduk . Kayu yang lazim digunakan ialah kayu nibung.

Dengan kemajuan teknologi, pembuatan senduk juga telah melalui pelbagai inovasi. Senduk kini telah dikomersialkan. Ianya dihasilkan di kilang, bukan sahaja berasaskan kayu, malahan dihasilkan dari campuran bahan sintetik dan plastik. Kini, sudip bukan saja mudah didapati di pasaran, malahan boleh didapati dalam pelbagai bentuk dan corak, sesuai dengan peredaran zaman.


kail..oh..kail...

Sempena bulan syawal lagi mulia nie...aku telah membuat keputusan untuk turut same terlibat didalam dunia penulisan era baru...era siber..walaupun kail panjang sejengkal akan aku gunakan juga untuk menduga lautan luas kerna dari sejengkal itu la aku akan belajar selok-belok di dalam dunia penulisan siber ini. Bagaimana kita hendak maju jika hanya membuat benda atau perkara yang kita tahu saja.Kepada rakan pena siber ku yang banyak memberi tunjuk ajar..terima kasih diucapkan kepada kalian.

Didalam blog ini,aku merancang tidak menghadkan hanya topik tertentu sahaja..apa yang terlintas, terdengar, terlihat akan aku kongsi, bincang dan renungkan bersama kalian.. kalian juga dijemput melalui karpet merah yang aku bentang luas untuk kalian menghantar komen,cadangan malah kritikan membina di blog ini.

Akhir kata,sebagai pendatang baru..diharap kalian dapat memberi tunjuk ajar kepada aku dan sama-samalah kita meneruskan perjuangan yang belum selesai disini